Kamis, 25 Oktober 2012

Tips berkendara yang irit bahan bakar


Banyak diantara kita setelah membeli kendaraan menganggap kalo iklan sepeda motor yang dibuat oleh pabrikan sepeda motor tidak sesuai dengan kondisi motor yang kita beli. Diiklan disebutkan bisa mencapai jarak tempuh 60 km untuk 1 liter bensin tetapi motor yang kita pakai ternyata hanya bisa mencapai angka 40 km (misalnya). Apakah itu berarti iklannya salah atau memang ada faktor yang lain? Sebenarnya banyak sekali faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar dari sepeda motor. Selain kondisi mesin, medan jalan juga cara berkendara.
Berikut ini ada beberapa tips berkendara yang bisa membuat kendaraan sedikit lebih irit
1.       Cek tekanan ban
Meskipun sepele jika tekanan angin ban kurang maka gesekan ban dengan jalan akan semakin bertambah sehingga membutuhkan tenaga yang lebih besar dan ujung-ujungnya bensin jadi lebih boros
2.       Cek kekencangan dan pelumasan rantai (selain matic)
Rantai yang terlalu kencang dan atau kering juga menyebabkan gesekannya lebih besar
3.       Panaskan mesin secukupnya
Meskipun hanya sedikit pengaruhnya tetapi lumayan lah kalo diakumulasi untuk jangka waktu yang lama. Dan juga hitung-hitung biar kendaraan jadi lebih awet.
4.       Buka handel gas perlahan-lahan mengikuti irama mesin
Jangan membuka handel gas secara menghentak dan berulang-ulang yang menyebabkan bensin jadi semakin boros.
5.       Gunakan rem seperlunya
Ini yang kadang-kadang tidak sadar tapi sering dilakukan oleh sebagian dari kita. Menarik tuas rem ketika handel gas ditarik jelas akan membuat mesin butuh bensin yang lebih banyak.
6.       Tinggalkan barang bawaan yang tidak perlu
Semakin ringan beban kendaraan maka bensin yang dibutuhkan juga akan semakin sedikit.

Itu tadi beberapa tips untuk hemat bahan bakar. Mudah-mudahan bermanfaat...

Rabu, 24 Oktober 2012

Benarkah sistem Injeksi di Sepeda Motor membuat motor semakin irit?


Produsen sepeda motor di Indonesia semakin konsen untuk mengeluarkan varian injeksi di sepeda motor baru yang mereka keluarkan. Dengan sistem injeksi yang ditanamkan di sepeda motor barunya mereka mengklaim motor menjadi lebih hemat, responsif dan rendah emisi. Selisih harga varian injeksi dengan karbu pun sangat kecil, bahkan ada yang sama dengan versi karbunya. Benarkah klaim yang mereka kemukakan tersebut benar adanya? Atau hanya sekedar gembar-gembor untuk menarik minat konsumen? Mudah-mudahan saja benar adanya sehingga penggunaan bahan bakar menjadi semakin berkurang dan polusi semakin rendah sehingga udara menjadi lebih bersih dan sehat. Terlepas dari itu semua yang patut dicermati jika memang klaim mereka itu benar adalah motor injeksi sekarang akan lebih murah dibandingkan dengan kondisi 5 tahun yang lalu yang tentunya akan membuat minat konsumen semakin besar sehingga populasi sepeda motor yang ada akan semakin banyak. Dengan kondisi infrastruktur jalan yang masih begini-begini saja akan semakin seperti apa kemacetan yang terjadi jalan pada tahun-tahun mendatang. Hal yang harus dipikirkan tidak hanya oleh pemerintah namun juga semua pihak yang bersangkutan termasuk pengusaha dan masyarakat itu sendiri...

Era Baru Small Car


Seiring dengan kebijakan pemerintah dan perkembangan kehidupan sosial ekonomi di Indonesia, tren kebutuhan kendaraan baru mulai bergeser dari sedan dan SUV ke small car. Sedan dan SUV yang memiliki dimensi besar cenderung boros bahan bakar dan susah untuk bermanuver di jalan- jalan dalam kota yang semakin sibuk dan padat. Small car memiliki kelebihan konsumsi bahan bakarnya yang hemat, mudah untuk melibas kemacetan di dalam kota, juga memiliki harga yang lebih terjangkau (dan mungkin akan lebih murah lagi kalau regulasi LCGC sudah diterapkan ). Berbagai produsen kendaraan berlomba- lomba mengeluarkan kendaraan kelas small car untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dimulai dari Honda Prospect Motor yang mengeluarkan Honda Brio, disusul Toyota dan Daihatsu yang mengeluarkan Agya dan Ayla dan dikabarkan Suzuki juga tengah mempersiapkan jagoannya untuk menggantikan karimun Estillo. Jangan dilupakan juga kehadiran produsen Mobil sejuta umat dari India Tata yang membawa mobil murahnya Nano. Kita tunggu saja kiprah mereka, akankah dapat diterima dengan baik oleh konsumen atau tidak, ataukah kehadiran mereka akan mengkanibal keberadaan kelas mobil citycar macam KIA Picanto, Daihatsu Sirion, Suzuki Karimun, Chevrolet Spark, dll. Biarlah waktu yang akan berbicara...